Perihal Kesempatan

Sejenak berpikir tentang masalah hidup dan kematian yang tidak akan pernah dapat saya perhitungkan kapan ia dapat datang dan pergi. Sejenak memikirkan setiap kemungkinan yang hadir, gelisah dan seketika rasa takut menyergap sebuah kesadaran, meninju lonceng didalam kepala yang berasal dari sebuah logika yang mungkin tak pernah mencapai kata sepakat tentang sebuah konsep spiritualitas, yah kehidupan kedua pada alam lain yang tak pernah dapat dipecahkan misterinya oleh otak kerdil mahluk yang bernama manusia, bahkan oleh mereka yang paling jenius sekalipun. Meniti tentang kegelisahan yang dirasakan setiap manusia dalam upaya pencariannya membuat saya berpikir betapa Indah dan cerdasnya Sang Pencipta mencipta alur, membuka jalan, membiar plot yang sama sekali berbeda antara satu dan lainnya, begitu teliti, begitu apik, begitu presisi, semuanya sempurna, menyentak, mengharu, pada akhirnya Sang Pencipta mempertemukan mereka pada muara pencarian yang sama dengan antisipasi yang begitu hebat tanpa cela. Subhanallah..
Menyoal pencarian manusia akan eksistensi Tuhan dalam hidupnya, setiap manusia telah Allah beri jalan yang berbeda-beda, ada yang dihadang kesakitan, ditikam pengkhianatan, diterpa badai ketidakberuntungan, bahkan dengan gelimang kemudahan. Jarum keimanan manusia itu berputar, kadang ada diatas, ditengah, dan pernah ada pada level terendah sekalipun, dan menurut otak dan hati kerdil saya ini semua hal itu adalah hal yang memang wajar terjadi karena hal itulah yang memanusiakan kita, kita bukan penghuni langit yang Allah tidak berikan kepadanya nafsu. Nafsu dan akal tentu adalah sebuah keistimewaan yang Allah hanya berikan kepada mahluknya yang bernama manusia.

Satu hal yang berbunyi nyaring dan bersuara keras saat ini dikepala adalah "hey loe bukan orang yang punya keberuntungan besar didunia, apa loe juga mau jadi orang yang rugi di Akhirat sana? Memang loe pikir sampe kapan Allah bakal kasih loe waktu sama kesempatan buat loe perbaikin apa yang harus loe perbaikin didunia ini? This life isn't your finish line, this is the beginning but it is your train to call your next destination" dan seketika itu tubuh saya menegang, pikiran saya berkecamuk tentang sebuah Kesempatan. Selalu meminta Allah untuk memberikan saya kesempatan untuk saya dapat memperbaiki diri saya, mencari form keimanan saya yang mungkin tercecer karena uruasan kasat mata, semoga Allah masih berkenan memberikan kesempatan itu lagi dan lagi setiap saya kembali melanggar suatu tekad, suatu janji. Pada titik ini saya tahu, bahwa Allah selalu memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk kembali padanya selama jarum kehidupannya masih berdetak, lantas siapa lagi yang harus dimintai ijinnya untuk kesempatan menemukan itu? I found you my self, satu-satunya pihak yang harus memberikan kesempatan benenah adalah diri kita sendiri, yah karena jika diri kita sendiri tidak mampu memberikan kesempatan itu maka pengulangan akan kesalahan adalah hal yang pasti terjadi. Saat ini saya masih mencoba memohon pada dia yang ada didalam sana untuk memberikan saya kesempatan menemukan itu, saya sudah ada pada track yang benar, pada path yang Allah siapkan, jadi I just need to go straight untill the finish line..


Tasikmalaya, 27 Desember 2017


Yuli Yuliani


Komentar