Kamu yang Tidak Bernama

Hari ini, tanggal 22 Agustus 2017 semenjak bangun dipagi hari aku memulai hari dengan rasa bingung, rasa sedih, seolah tidak menapakkan kaki diatas tanah. Aku berpikir keras kenapa hatiku bisa terasa seaneh ini, sehampa ini, setidak menyenangkan ini, sebenarnya apa yang aku pikirkan? Kenapa rasanya sedikit sesak didada, sakit sekali...
Seketika aku mengingatmu, aku memikirkanmu tapi yang membuatku semakin bingung adalah siapa kamu sebenarnya? Aku sibuk sekali memikirkan bagaimana hidupmu, untuk pertama kalinya aku memikirkan masa depan orang lain yang bahkan tidak aku ketahui siapa orangnya. Untuk pertama kalinya aku merasa tergoyahkan oleh pemikiran yang begitu memenuhi pikiran dan hati seperti gas helium yang menyusupi rongga dada, parau..
Kamu, yang tak bernama apakah kamu juga memikirkan apa yang terjadi kepadaku? Memikirkan bagaimana kehidupanku? Memikirkan bagimana nantinya kita akan bertemu..
Kamu, yang tidak bernama. Mungkin nanti aku akan menceritakan semua kisahku padamu, lewat sebuah rasa yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya..
Kamu, yang tidak bernama. Aku sungguh mengkhawatirkanmu, semoga kamu baik-baik saja..
Dalam langkah gontai, lalu terduduk lesu memandang tulisan ini aku hanya memikirkanmu, memikirkan bagaimana rupamu, bagaimana caramu akan mengenalku nanti, dan bagaimana caranya aku tahu namamu...



Jakarta, 21 Agustus 2017
Stasiun Pasar Senen,


YULI YULIANI

Komentar