Samudera Yang Salah

Samudera Yang Salah

Yuli Yuliani

Hening, pagi ini kabut menyelimuti ladang
Mambiarkan mata menutup, dengan tangan terkepal
Berdiri dipinggir sungai yang mengalir, berkabut putih
Kemanakah ia akan pergi?
Membawa setiap helat nafas manusia yang dihirup alam
Membawa serta asa yang ditipu hati
Menenggelamkan raga pada kesaksian pikir yang menjelmakan tabir
Menabrak logika yang timbul, memercik kembang api dalam keheningan
Kemanakah ia akan pergi? yang terbuang tak nyata
Kemanakah ia akan berlabuh? kemanakah samuderanya menunjukan ujung
Kemanakah ia akan lari? mencari persinggahan yang menentukan arah mata air
Terkatung tenggelam dalam samudera yang keliru
Terhempas menahan ngilu, kebakaan yang tiada menjadi awan yang menggantung
Lantas dimana seharusnya ia tinggal, menyemaikan hijau yang merindu
Bukan disana, jangan biarkan kembali menyelam menjatuh dan tenggelam
Samuderamu bukan yang terlihat
Samuderamu masih mengabur
Lebih baik menguap lagi, menjadi awal lagi
Agar ia mengalir lagi kembali ke mata airnya
Agar jiwa bisa kembali ketanah
Menembus akar pohon, terbang, dan jatuh diantara bunga mendekat samuderamu
Jangan, jangan biarkan tenggelam
Samuderamu Keliru
Samuderamu Keliru

Komentar