Ketika Sendiri

Apa yang orang pikirkan ketika mereka dalam keadaan sendirian tanpa ada siapapun disampingnya, atau yang mungkin secara fisik tidak benar-benar sendirian tapi perasaan dan hati seperti kosong dan ditinggalkan. Sering saya merasakan hal seperti ini, kemarin contohnya ketika berada dikosan sendirian padahal tidak benar-benar sendirian tapi entah kenapa perasaan saya melayang jauh ke suatu tempat di Tasikmalaya sana, disebuah rumah kecil dipinggir jalan, kepada 3 orang penghuninya yang jarang sekali saya temui, perasaan kosong itu mungkin adalah rindu yang menyeruak tanpa sadar. Rindu sekali rasanya, sampai terasa perih dipelupuk mata yang akhirnya mengeluarkan sungai kecil hangat diantara kedua pipi saya. Senangnya kalau ada disana, berkumpul bersama mereka selalu sepertinya dunia ini tidak akan sesepi ini, tapi saya pikir itu tidak mungkin juga karena saya kini harus berjuang juga untuk membangun keluarga kecil saya sendiri, mungkin tinggal jauh dari mereka adalah latihan bagi saya bagaimana caranya bertahan pada keadaan apapun, saya sadar saya masih sangat-sangat beruntung karena orangtua saya Alhamdulillah masih lengkap dan saya selalu berdoa mereka akan selalu sehat sehingga saya memiliki kesempatan yang panjang untuk bersama mereka, memberikan kasih sayang seorang anak untuk mereka, saya merasa sangat beruntung karena beberapa teman saya ketika saya bilang saya rindu ibu saya dan mengeluh belum dapat bertemu dengan orang tua saya mereka berkata "kalau saya yul, ketika saya rindu orangtua saya, saya bahkan tidak bisa menemui mereka karena mereka sudah tidak ada, sedangkan kamu masih beruntung masih ditelepon setiap malam oleh ibu, masih bisa bertemu asalkan kamu mau pulang, masih bisa melihat, mendengar, dan merasakan apapun tentang mereka, sedangkan saya hanya bisa mendoakan orangtua saya dan berharap Tuhan akan mempertemukan setidaknya lewat mimpi untuk mengobati rasa rindu ini"...
Mendengar kata-kata teman saya tersebut saya benar-benar merasa bersyukur sekaligus terpukul. Bersyukur karena mereka masih ada, masih bisa merasakan, melihat, dan mendengar orang tua saya dan terpukul karena saya jarang sekali pulang dan belum bisa memberikan waktu dan apapun yang terbaik untuk keluarga saya. Saya berpikir mungkin rasa sendirian saya karena saya merasa kurang mengekspresikan perasaan sayang dan rindu saya kepada orangtua saya, ahhh rasanya rindu sekali sangat rindu. Rasa sepi itu sedikit mencair ketika kakek teman kosan saya berkunjung ke kosan kami tadi malam, hanya sebentar saja tapi saya merasa seperti dijenguk keluarga sendiri rasanya hangat sekali, dan ketika keluarga teman saya pergi pulang perasaan sepi itu kembali menyeruak seperti kembali ditinggalkan sendirian ditempat asing.
Perasaan ketika sendiri inilah yang membuat saya merasa tidak betah berada disini, merasa seperti asing dan tidak bersahabat. Semakin membuat saya menutup diri, membuat saya semakin merasa sendiri padahal tidak begitu. Masih berharap saya bisa mendapatkan pekerjaan ditempat tinggal saya, atau mungkin mendapatkan suami yang asalnya tidak jauh daru tempat saya tinggal haha...

Komentar