Indonesia Tanah Darah

Indonesiaku Tanah Darah
Oleh : Yuli Yuliani

Aku adalah angkatan 90 an, dimana sudah tak bising suara dentuman nyaring
Sudah tak nampak bambu runcing
Aku adalah anak masa depan, bagi manusia masa lalu yang memikul pilu
Sudah tak tahu rasanya peluru
Dulu semua membisu, namun hati beradu dengan palu
Tak pernah diam, taka da suara namun langkah kaki menapak mantap dan bertapak
Pada tanah-tanah berdarah, arah itu justru terlihat
Kini, semua bersuara, semua nyaring namun tak bertapak
Hanya suara riuh gaduh dan membuat peluh berkeluh
Untuk apa dulu mereka rela memacu waktu, memerah susu namun berasa darah
Apakah hanya untuk nyanyian kosong sang anak yang malas melangkah, hanya tau berkata
Katanya kata adalah pedang, katanya kata lebih baik dari dentuman meriam
Namun, bisingnya kata tanpa langkah malah membuat jengah.. Nanar dan lelah
Langkah kaki, jiwa yang membara, mata yang terpejam berdoa kepada sang Mahacinta
Jiwa yang murni dipersembahkan kini hanya menjadi cerita yang menjadi kambing hitam para pencerita..
Bukan lagi pencinta, namun hanya pencerita..
Mulut terbuka, namun untuk apa jika hati dan logika mati tanpa cinta
Tak mampu lagi merasa cinta pada tanah berdarah ini…
Diatas gelimpangan mayat para pendiam yang berkata dengan jiwa dan darah, kini semua berkata rakyat lah yang harus berbuat..
Rakyat yang mana? Apa yang dibela..
Indonesia bukan hanya sekedar nama..
Indonesia adalah cinta
Indonesia adalah nyawa
Indonesia adalah tanah yang harus dibela
Indonesia adalah rumah yang Tuhan titipkan, untuk dicinta bukan untuk dicaci
Diamlah, bergeraklah bersama waktu.. Bersama langkah emas
Bicaralah, melangkahlah, bawalah jiwamu dalam kedalam rasa sang Garuda
Tanah darah yang menua…


Komentar