Rasa Adalah Kata Tanpa Kendali..

Rasa Adalah Kata Tanpa Kendali

Oleh  : Yuli Yuliani


Rautan pensil yang berserak ditanah menjadikannya kacau
Merah memang tapi terkadang hanya berupa hitam
Bukannya warna tanah itu coklat? 
Tapi apakah sampah bisa menjadikannya hidup?
Mata ataukah hati yang melihat?
Kulit ataukah hati yang merasa?
dan Mulut ataukah hati yang berbicara?
Bisakah dilihat, dirasakan, dan didengar??
Lalu siapa yang mendengar derikan sayap kepik merah tua itu
Telinga ataukah hati ?
Nadanya merdu, palsu..
Saat menggenggam, rasa tak terjangkau rasa
Mata tak menyelam kedalam, hanya rasa tanpa kata...
Saat Matahari terbit diufuk timur dan sampai akhirnya ia tenggelam disenja barat bahkan rasa pun tak sempat merasa..
Tak ada satu katapun yang terucap oleh rasa, tak ada satu keindahan pun yang terlewat oleh rasa dan begitupun kesakitan...
Rasa membawa matamu pada warna bahkan pada neraka..
Rasa menuntun jalanmu pada pegunungan hijau namun perlahan melemparkanmu ke jurang...
Rasa atau kata kah yang merasa?
Serakan kayu diatas tanah..
Seperti rasa pada dunia..
Seperti kata pada carikan kertas yang menghambur namun bukan kata namun makna, bukan pula tinta...
Merasa bukan berkata.. namun dunia ini ingin berkata tanpa merasa... 

Komentar