Langsung ke konten utama

yuliani yuli

Cari Blog Ini

Oktober 02, 2012

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

http://www.dkn.go.id/wantannas/images/stories/musrenbangnas/Bahan-Paparan-musrenbangnas_MENKOPEREKONOMIAN.pdf

Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Lagi-lagi Judgement dan Labelling

Kembali saya entah ini berkeluh kesah atau apa, yang pasti saya menceritakan apa yang saya rasa, lihat, dan dengar. Sebelumnya saya pernah dua kali menyinggung topik judgement dan labelling ini pada halaman cerita saya ini tetapi dua-duanya memiliki latar cerita yang berbeda. Sebenarnya apa itu labelling ?, saya pertama kali mendengar istilah ini adalah pada saat mata pelajaran sosiologi pada saat saya SMA dulu. Edwin Lemert (1950) memberikan perbedaan mengenai konsep teori labeling ini, yaitu primary deviance dan secondary deviance . Primary deviance ditujukan kepada perbuatan penyimpangan tingkah laku awal. Kelanjutan dari penyimpangan ini berkaitan dengan reorganisasi psikologis dari pengalaman seseorang karena cap yang dia terima dari perbuatan yang telah dilakukan. Ketika label negatif diterapkan begitu umum dan begitu kuat sehingga menjadi bagian dari identitas yang individual, ini yang kemudian diistilahkan Lemert penyimpangan sekunder. Individu yang telah mendapatkan ca

Sibuk Oleh : Yuli Yuliani Kita adalah dua arus yang berbeda Berseberangan dan tak bersapa Kita adalah 2 mata angin bebas Tak diperbudak rasa... Kita terlalu sibuk membaca makna Tanpa tanya.. Kita terlalu banyak mengira Tanpa merasa.. Kita hanya terlalu sering berandai-andai Tanpa beranjak.. Mempertanyakan hal retoris Sebuah kesia-siaan kata Sebuah kealfaan langkah Terantai kebingungan Tertawan tanya, membelenggu.. Menghentikan imaji, mengkerdilkan hati Itulah utara dan selatan.. Tasikmalaya, 22 Juli 2018 Yuli Yuliani

Lagi

Sebenarnya sudah sangat malas saya membahas hal ini, karena selalu terulang kembali dengan hal yang sama, tapi kali ini menjadi lain karena dia yang selalu saya ceritakan tiba-tiba menunjukan diri saya sampai kaget loh kenapa bisa mengomentari postingan saya? padahal selama ini tidak pernah sama sekali, not even once ya, noted. Tapi kali itu saya posting tentang apa yang biasanya saya posting tentang hobi saya, and I know his also new hobby. kasual sih tapi karena tidak pernah terjadi sebelumnya maka hal ini jadi mengagetkan, tapi anehnya after that sparks my feeling seems so blue, tidak jelas dimana getaran yang dulu pernah ada, tiba-tiba hilang dan hanya meninggalkan sedikit rasa penasaran, lama-lama saya bingung bukan hanya karena dia menjadi aktif di salah satu social media tapi saya justru merasa lebih bingung dengan perasaan saya sendiri yang seolah menjadi hambar dari yang tadinya ada perasaan rindu, suka, mungkin cinta, tiba-tiba menjadi "this cold" apakah memang per

Diberdayakan oleh Blogger

yuli yuliani