Perbedaan Pemikiran yang Disatukan Akan Menjadi Kekuatan Luar Biasa

                                                                  Oleh : Yuli Yuliani        


   Permasalahan Indonesia saat ini sangat kompleks, permasalahan datang dari berbagai macam sudut mulai dari Ekonomi, Kesehatan, Keamanan, Pendidikan dan masih banyak lagi. Permasalahan yang terjadi membuat stabilitas negara menjadi sangat terganggu, hal ini tentu tidak dapat dipungkiri. Banyak berita hangat yang berasal dari berbagai jenis permasalahan yang disajikan secara beruang-ulang setiap harinya dimedia massa baik itu media cetak maupun elektronik.
Barusaja saya melihat suatu berita yang kembali diangkat, sepertinya hal ini mulai menjadi masalah yang cukup serius bagi Indonesia yaitu masalah ketahanan pangan nasional yang berdampak langsung dengan masalah-masalah lain seperti masalah ekonomi karena krisis pangan ini mengakibatkan harga-harga barang pangan menjadi mahal dan dampak lainnya adalah masalah keamanan karena diakibatkan kesejahteraan yang menurun akan berdampak pada tingkat kriminalitas lalu berdampak juga pada kesehatan, pendidikan dan semuanya akan terganggu, sungguh efek domino dari satu permasalahan yang sering dianggap sepele ini sangat menyeramkan.

         Dari satu issue yang terjadi saat ini saya tertari mengamati tentang mahalnya harga kedelai dipasaran dan beberapa bahan pangan lain, alasan kenapa saya tertarik membahas masalah ini karena masalah ini bisa saya mengerti karena saya bermayor pada bidang ekonomi dan karena kedelai adalah bahan pangan yang cukup inti bagi Indonesia karena kedelai adalah bahan baku utama tempe dan tahu yang kita ketahui jika tempe dan tahu adalah makanan yang sangat familiar di Indonesia. Dari masalah yang sudah berlangsung lumayan lama ini muncul beberapa orang yang memberikan komentar dan memberikan sumbangan pemikiran dan analisis mereka mengenai kenapa masalah seperti ini dapat terjadi di Indonesia, banyak pengamat yang memberikan pndangannye tentang mengapa Pemerintah tidak dapat mengendalikan harga pasar? mengapa pemerintah membuka keran impor kedelai dan beberpa komoditi pangan? Mengapa harga naik padahal kedelai adalah bahan utama dari makanan favorit Indonesia?
Pertanyaan mengapa dan berbagai pendapatpun akhirnya mengacu pada satu kesimpulan yang sama yaitu kebijakan yang tidak efektif mengenai harga dan pemberlakuan impor menjadi kambing hitam disaat impor pada saat itu adalah solusi jangka pendek untuk mencegak hilangnya peredaran komoditi pangan dipasaran nasional. dari berbagai pendapat yang saya dengar bukan solusi yang diberikan melainkan pendapat yang diberikan melahirkan pertanyaan baru yang entah kapan akan terjawab. 
Banyak orang menyalahkan mengapa kita menganut sistem ekonomi pasar yang berarti harga dipengaruhi oleh mekanisme pasar berupa permintaan dan penawaran, banyak orang yang tidak setuju dengan sistem ini, benar karena pemerintah akan sulit sekali mengatur harga nasionalnya, tetapi disisi lain orang-orang yang tidak menyukai sistem ekonomi pasar ini justru kebanyakan berpikir lebih condong pada sistem ekonomi pasar yang mereka tentang jika dihadapkan pada masalah seperti ini pada masalah ketahanan pangan, pada masalah perdagangan bebas ACFTA yang akan berlangsung 1 Januari 2015 nanti, saya bisa mengatakan pengamat tersebut mayoritas berpikiran kepada sistem ekonomi pasar adalah karena mereka hanya mengomentari masalah harga dan kebijakan moneter apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga ini dan tak satupun yang menyentuh dan berpendapat mengenai apa yang harus dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakat untuk mengatasi masalah ini? mengapa yang dilibatkan hanya pemerintah? bukannya masyarakat juga bagian dari negara dan memiliki kepentingan menyejahterakan dirinya dan negara ini?

Sedikit jengah mendengar suara-suara itu tanpa ada hal nyata yang dapat dilakukan, semuanya berkata seperti ini " Bagaimana jika indistri tahu dan tempe tutup padahal ada banyak tenaga kerja yang bergantung dari usaha tersebut jika harga kedelai tetap mahal seperti ini?", nah itu adalah masalah utama sekaligus solusi utama dari semua permasalahan kedelai bersama domino efect yang dihasilkannya masalah "tenaga kerja" masalah sumber daya manusia, bukan untuk hanya sekedar bekerja menghasilkan tempe tapi SDM itu didayagunakan untuk menghasilkan Sumber Daya Alam bernama kedelai, kebanyakan orang berfikir hanya dari buah yang dihasilkan saja yaitu tempe tanpa pernah berpikir dari akar permasalahannya yaitu kedelai.

Setiap tahun ada berapa ribu sarjana pertanian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diseluruh Indonesia? ada berapa banyak tenaga dan pikiran yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama? alangkah indahnya jika hal itu dapat dilakukan.
semua akademisi bersatu sesuai dengan keahliannya masing-masing memajukan negara ini, alangkah indahnya jika sektor moneter dengan ranahnhya bersatu dengan sektor riil menjalankan pasar dengan kuat tanpa takut lonjakan harga Internasional...

Kembali ke masalah solusi dari masalah kedelai dengan harganya, marilah kita harus mengubah mindset kita yang instan menjadi mindset yang strategic mengarah kedepan modern tapi menyentuh dan menghargai proses, satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggalakan masyarakat Indonesia kembali pada negara agraris dan martitimnya, betapa sayangnya alam ini jika tidak dieksplorasi kesuburan tanahnya, hanya kedelai saja tentu dapat tumbuh dengan baik dinegara yang berjulukan zambrut khatulistiwa ini bukan? tinggal kita merubah pemikiran dangkal kita selama ini saja mari kita menanam kedelai memanfaatkan apa yang Tuhan berikan terhadap tanah ini, mari galakkan SDM sesuai dengan bidangnya bagi pemerintah sediakan perangkat kebijakan dan fasilitas penunjangnya agar petani menjadi kembali pada pertaniannya, beri stimulus untuk mereka meningkatkan hasil dan kualitas produk yang mereka produksi. rangkul para ahli pertanian untuk melakukan apa yang mereka ketahui untuk mengembangkan sektor pertanian agak produksi dalam negeri menjadi meningkat sehingga kelangkaan tidak terjadi sehingga dengan sendirinya kebijakan impor akan berhenti dengan sendirinya jika Masyarakat merasakan bahwa stok dalam negeri aman, dengan sendirinya jika tidak ada kelangkaan maka harga akan berada pada kurva keseimbangannya dan tidak fluktuatif, dan efek yang paling menyenangkan adalah semua sumberdaya manusia akan menjadi tenaga kerja dan berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran juga, tidak ada salahnya bukan menjadi petani? petani adalah pahlawan pangan yang vital dinegara ini bahkan didunia maka apa salahnya turun ketanah menyentuh bumi ini?

Pemerintah dengan Masyarakat bersama-sama menggabungkan bidang-bidang berbeda tapi denga satu catatan yaitu komitmen dan bukan hanya berorientasi pada hasil dan keuntungan sesaat tapi keuntungan jangka panjang, dunia ini modern dengan teknologi memang pada jaman ini tapi akan sangat Hebat jika kita Indonesia dengan begitu hebatnya potensi alam bisa menjalankan dan mengeksplorasi negara ini dengan pertanian, pertenakan, mineral, kelautan dan sebagainya dengan teknologi. bukan menjadikan teknologi sebagai penghilang kekayaan alam kita namun sebaliknya..
Optimisme saya jika kita mau berjalan searah dan berhenti mencari kambing hitam, berhenti berpikir pendek, mau bersatu, mau bekerja keras, mau belajar dan berdisiplin dan yang paling penting adalah mensyukuri apa yang Tuhan berikan dan menjaganya Indonesia adalah negara yang hebat akan menjadi negara yang akan menjadi pemimpin ekonomi dunia suatu saat nanti hanya dengan beberapa kata yakni PERSATUAN, DISIPLIN, NASIONALISME, RELIGIUS, KERJA KERAS, PIKIRAN YANG LURUS.

Mari kita berjuang bersama demi Anugrah Tuhan yang kita miliki ini INDONESIA :)

Yuli Yuliani
Tasikmalaya,  12 Oktober 2013

Komentar